GETARAN DAN GELOMBANG
LAPORAN PRAKTIKUM
GETARAN
DAN GELOMBANG
Rizqi
Shaleh Syawaludin
C1401211018
ST09.2
Dosen
Penanggung Jawab Praktikum
Drs.
Sidikrubadi Pramudito, M. Si
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IPB UNIVERSITY
2021
Tujuan
Praktikum getaran dan gelombang
bertujuan menentukan konstanta pegas secara
statik dan dinamik, menentukan percepatan gravitasi menggunakan bandul
matematis, serta menentukan kecepatan gelombang tali.
Teori Singkat
Getaran adalah gerakan osilasi yang
terjadi secara bolak-balik di sekitar kesetimbangan (Rokhman 2016). Getaran
terjadi karena adanya gaya eksitasi. Dalam fisika getaran dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu getaran mekanik dan getaran non mekanik. Getara mekanik dapat
didefinisikan sebagai gerak osilasi dari sistem mekanik di sekitar titik
seimbang (Sadiana 2016). Contoh dari getaran mekanik seperti, getaran senar
gitar pada saat dipetik, getaran bandul sederhana, getaran atom pada pada zat
pada, dan sebagainya. Sedangkan gerakan non mekanik melibatkan perubahan pada
besaran-besaran
fisika. Contoh getaran non mekanik di antaranya adalah medan listrik dan medan magnet.
Gelombang merupakan rambatan energi getaran yang merambat melalui medium atau
tanpa melalui medium (Haliday 2010). Gelombang terdiri dari banyak jenis berdasarkan
medium perambatannya, amplitudo geombangnya, hingga arah rambatan dan arah getar
dari gelombang. Berdasarkan medium perambatannya gelombang terbagi menjadi dua,
yaitu gelombang elektromagnetik dan gelombang mekanik. Berdasarkan arah
rambatan dan arah getar gelombang terbagi menjadi dua, yaitu gelombang longitudinal
dan gelombang transversal. Berdasarkan ampliudo gelombang terbagi menjadi dua,
yaitu gelombang berjalan dan gelombag stasioner.
Hukum Hooke menyatakan gaya pegas
berbanding lurus dengan simpangan yang diberikan, namun berlawanan arah dengan
simpangan itu, dan karena itu disebut gayap emulih (restoring force) (Gunawidjaja et al. 2019). Semakin besar gaya yang bekerja pada pegas, semakin
besar pertambahan panjang pegas. Perbandingan antara besar gaya terhadap
pertambahan panjang pegas bernilai koonstan. Hukum Hooke berlaku ketika gaya
tidak melampaui batas elastisitas. Pegas merupakan salah satu benda yang mengalami
gerak osilasi. Gerak osilasi pegas adalah gerak bolak-balik yang menuju titik kesetimbangan
pegas. Terdapat gaya yang timbul untuk mengembalikan bentuk pegas setelah pegas
diregangkan atau ditekan agar kembali seperti bentuk awalnya. Gaya tersebut
disebut gaya pemulih atau gaya pegas yang sama seperti pada hukum Hooke. Gerak
harmonik sederhana adalah gerak bolak balik secara teratur melalui titik kesetimbangan
dengan banyak getaran dalam setiap sekon selalu sama atau konstan (Wahid et al.
2020). Salah satu contoh dari gerak harmonik yang ada dalam kehidupan sehari-hari
adalah getaran senar gitar, ayunan, shock pegas motor, dan lainnya.
Getaran adalah gerak osilasi
berulang secara tertentu atau dapat juga sangat tidak tertentu (Yana et al.
2019). Jika gerak tersebut berulang dalam selang waktu yang sama, maka gerak
tersebut disebut gerak periodik. Dalam mempelajari getaran, terdapat dua besaran
penting yang harus dipahami dengan baik, yaitu periode dan frekuensi. Periode (T)
suatu gerak harmonik adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu getaran penuh.
Frekuensi gerak (Hz) adalah banyaknya getaran tiap satuan waktu. Sehingga dapat
diketahui bahwa frekuensi adalah kebalikan dari periode. Amplitudo merupakan simpangan
maksimum atau simpangan terjauh yang diukur dari titik kesetimbangan ketika
benda melakukan getaran.
Data
Pengolahan Data
Pembahasan
Berdasarkan data yang telah diolah
telah membuktikan teori bahwa semakin besar gaya yang bekerja pada pegas,
semakin besar pertambahan panjang pegas. Dalam menentukan konstanta pegas
terdapat dua cara yaitu secara dinamik dan statik. Penentuan konstanta pegas
secara static dikaitkan dengan hukum hooke, dari rumus hukum hooke dapat
dikatakan bahwa semakin besar gaya yang diberikan pada pegas maka panjangnya akan
semakin besar. Penentuan konstanta pegas secara dinamis yang merupakan variasi massa
beban (m) dan mengukur perioda getaran, sedangkan dengan menggunakan Microsoft
Excel dengan menggunakan formula (=LINEST) didapatkan nilai konstanta pegas
beserta ketidakpastiannya. Dari grafik juga terlihat bahwa gaya pegas yang meningkat
diikuti dengan periode atau simpangan yang meningkat. Dengan adanya grafik tersebut konstanta pegas k dapat ditentukan
sebagai kemiringan kurva antara 4π^2π terhadap π^2 atau konstanta
pegas π dapat ditentukan
sebagai kemiringan kurva antara mg terhadap x.
Pada data percobaan 7.3 mengenai
bandul matematis, panjang tali memengaruhi perioda karena hubungan panjanag
tali dengan perioda bandul berbanding lurus, semakin panjang tali maka perioda
bandul akan semakin besar dan semakin pendek tali yang digunakan maka nilai
periode akan semakin kecil. Pada data percobaan 7.4 mengenai gelombang tali
yang berkaitan dengan perhitungan penentuan kecepatan gelombang tali. Dengan
menggunakan rumus yang pertama didapatkan nilai kecepatan gelombang, sedangkan
dengan menggunakan rumus yang kedua didapatkan nilai kecepatan gelombang.
Resonansi terjadi karena adanya sumber gelombang yang mempunyai frekuensi yang sama dengan frekuensi alamiah
suatu benda. Terdapat beberapa perbedaan
antara nilai yang didapatkan pada perhitungan manual dengan formula
(=LINEST) yang diperoleh dari Microsoft
Excel. Perbedaan nilai tersebut karena pada fungsi linest itu tersendiri menghitung statistik untuk sebuah
garis dengan menggunakan metode βkuadrat terkecilβ, sehingga dengan hasil
hitungan manual yang hanya menggunakan rata-rata lalu dimasukkan ke dalam rumus
akan berbeda hasilnya.
Berdasarkan persamaan hukum Hooke,
menunjukkan bahwa massa beban yang diberikan pada pegas berbanding lurus dengan
simpangannya. Hal ini terbukti dalam percobaan bahwa semakin berat keping beban
diberikan, maka simpangan yang dihasilkan semakin besar. Sedangkan nilai
konstanta pegas akan berbanding lurus dengan hasil kali massa dengan percepatan
gravitasi, dan berbanding terbalik dengan simpangannya. Berdasarkan data
percobaan yang dihasilkan, semakin kecil simpangan maka nilai konstanta pegas
semakin besar, maka hal ini juga terbukti. Kecepatan gelombang yang dihitung
dengan menggunakan persamaan kedua cenderung mempunyai nilai yang lebih besar
jika dibandingkan dengan kecepatan gelombang yang dihitung dengan persamaan
pertama. Persamaan pertama lebih terfokus pada tegangan tali (F) dan massa tali
(u), dengan diketahuinya data tersebut maka nilai kecepatan gelombang dapat ditemukan.
Namun Untuk gelombang sinusoidal hubungan antara kecepatan (π£) gelombang,
panjang gelombang (π),
dan frekuensi (π ) adalah jika frekuensi dan panjang gelombang
diketahui, maka kecepatan gelombang dapat ditentukan. Hasil kedua hitungan menunjukan
angka yang hampir sama besarnya.
Simpulan
Penentuan
pengukuran konstanta pegas secara statik ditemukan dengan menggunakan cara
menggunakan formula (=LINEST) kolom gaya (F) dan kolom simpangan (m) pada Microsoft excel kemudian nilai tersebut
dimasukan ke dalam suatu persamaan untuk
mencari konstanta pegas. Penentuan pengukuran konstanta pegas dengan cara dinamik mempunyai cara yang mirip
seperti statik, perbedaannya hanya pada persamaan
yang digunakan untuk mencari konstantanya. Penentuan pengukuran percepatan
gravitasi bandul matematis menggunakan aplikasi Microsoft excel dengan menggunakan
formula (=LINEST) didapatkan nilai konstanta dinamik beserta ketidakpastiannya.
Cara kedua adalah dengan menggunakan rumus. Penentuan kecepatan gelombang tali
menggunakan dua persamaan.
Daftar Pustaka
David
H, Robert R, Jearl W. 2010. Fisika Dasar.
7th ed. Jakarta: Erlangga.
Gunawidjaja
NP, Suryantari R. 2019. Pengembangan metode eksperimen fisika berbasis komputer
pada topik kinematika gerak pegas.
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika.
10(2):119-126. doi:
10.26877/jp2f.v10i2.3978.
Rokhman
T. 2016. Analisis getaran pada footrest sepeda motor tipe matic dan
non-matic. Jurnal Ilmiah Teknik
Mesin. [diakses 2021 Sep 07]; 4(2):31-40.
https://media.neliti.com/media/publications/98347-ID-none.pdf.
Sadiana
R. 2016. Analisis respon sistem getaran pada mesin torak. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin. [diakses
2021 Sep 09]; 4(2):41-46. https://media.neliti.com/media/publications/98382-ID- none.pdf.
Wahid
AM, Tiara E, Riantin RI, Hamdan MA. 2020. Penggunaan metode analisis citra untuk
menganalisa gerak harmonik sederhana
pada pegas dan bandul. Jurnal Pendidikan
Fisika dan Fisika Terapan.
[diakses pada 2021 Sep 09]; 1(2):6-12. https://jurnal.ar- raniry.ac.id/index.php/jurnalphi/article/download/6398/pdf.
Yana UA, Antasari L, Kurniawan RB. 2019. Analisis pemahaman konsep gelombang mekanik melalui aplikasi online quizizz. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia. 7(2):143-152. doi: 10.24815/jpsi.v7i2.14284.
Komentar
Posting Komentar