OPTIKA FISIS: DIFRAKSI

 

LAPORAN PRAKTIKUM

OPTIKA FISIS: DIFRAKSI

 


 

 

Rizqi Shaleh Syawaludin

C1401211018

ST09.2

 

Dosen Penanggung Jawab Praktikum

Rima Fitria Adiati, S.T., M.T.

 

 

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

IPB UNIVERSITY

2021


Tujuan

            Praktikum ini bertujuan menentukan panjang gelombang laser.

 

Teori Singkat

            Difraksi merupakan peristiwa cahaya monokromatis yang melewati sebuah celah sempit sehingga terbentuk pola gelap terang (Wahyuni et al. 2017). Dalam peristiwa difraksi dikenal suatu kisi difraksi yang terdiri atas sebaris celah sempit yang saling berdekatan dalam jumlah banyak. Gejala difraksi terjadi akibat dari gelombang yang terdistorsi oleh suatu penghalang yang mempunyai dimensi sebanding dengan panjang gelombang dari gelombang datang. Pola difraksi ini dapat terbentuk dengan penghalang celah tunggal, dua celah, dan banyak celah. Pola difraksi akan semakin jelas apabila ukuran dari penghalang mendekati panjang gelombang dari gelombang datang. Penghalang tersebut dapat berupa celah persegi maupun celah lingkaran. Difraksi cahaya terjadi akibat dari interferensi yang terjadi di antara tiap-tiap muka gelombang  pada gelombang cahaya itu sendiri. Gelombang yang terdifraksi akan berinterferensi sehingga menghasilkan daerah penguatan dan pelemahan atau pola gelap dan terang.

            Ketika sebuah celah tunggal disinari akan menghasilkan pola difraksi pada layar yang diletakkan di belakangnya. Bentuk pola akan sama dengan celahnya (segi empat panjang). Pola ini disebut frinji yaitu berupa pita terang dan gelap. Pola difraksi yang terjadi dapat diterangkan karena gelombang sekuder yang keluar dari celah yang dipancarkan oleh setiap titik. Untuk menyatukan berkas sejajar dari setiap arah, sehingga terjadi titik bayangan pada layar yang diletakkan pada titik fokus lensa (Sarojo 2011). Jarak antar pita terang dipengaruhi oleh panjang gelombang (λ), lebar celah (d), dan jarak celah dengan layer (L) (Serway 2010). Difraksi celah ganda memiliki sumber cahaya yang melewati dua buah celah terpisah secara paralel. Pola difraksi cahayanya bergantung pada perbandingan ukuran panjang gelombang dengan lebar celah yang dilewati dan juga jarak pemisahan celah pertama dan celah kedua. Serta pola dan intensitas difraksi cahaya pada celah ganda dipengaruhi oleh nilai panjang gelombang cahaya, lebar celah yang dilalui oleh cahaya, jarak celah ke layar detektor dan jarak pemisahan celah pertama dengan celah kedua. Pada difraksi celah banyak diasumsikan masing-masing celah mempunyai lebar yang sama, dan dianggap celah-celah tersebut merupakan titik-titik sumber cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya monokromatik. (Karunawan 2016). Adapun pola difraksi celah lingkaran, ynag dimana difraksinya terdiri dari sebuah cakram terang dikelilingi oleh cincin-cincin gelap dan terang yang bergantian sehingga berbentuk seperti orbit (Qadar et al. 2019).

            Interferensi cahaya adalah perpaduan dua atau lebih sumber cahaya sehingga menghasilkan keadaan yang lebih terang (interferensi maksimum) dan keadaan yang gelap (interferensi minimum) (Ellyana et al. 2019). Syarat terjadinya interferensi cahaya adalah cahaya tersebut harus koheren yaitu keadaan dua sumber cahaya atau lebih yang mempunyai frekuensi, amplitudo dan beda fase yang tetap (Halliday et al. 2003). Apabila kedua gelombang cahaya berinteferensi saling memperkuat (bersifat konstruktif), maka akan menghasilkan garis terang yang teramati pada layar. Pada interferensi jalur gelombang tetap utuh, tetapi difraksi mengubah jalur gelombang datang. Interferensi maksimum terjadi jika kedua gelombang memiliki fase yg sama (sefase), yaitu jika selisih lintasannya sama dgn nol atau bilangan bulat kali panjang gelombang (λ). Jarak antar celah berpengaruh terhadap pembentukan pola difraksi artinya jika semakin kecil jarak antar celah yang digunakan maka semakin besar jarak pola difraksi yang terbentuk. Sementara itu, lebar celah dan banyak celah tidak berpengaruh terhadap pembentukan pola difraksi. Untuk kisi, semakin besar kisi maka semakin besar pula jarak antar pola difraksi dari terang pusat ke terang berikutnya.


Data



Pengolahan Data

·         































Pembahasan

            Pada praktikum ini, dilakukan percobaan terhadap keping difraksi yang terdapat tiga celah tunggal, sebuah celah ganda, sebuah celah lingkaran, dan sebuah keping kisi difraksi atau celah banyak. Setelah dilakukan percobaan dari keping-keping difraksi tersebut diperoleh data seperti yang tercantum dalam tabel-tabel di sub bab data. Pada data pertama di tabel pertama, percobaan difraksi celah tunggal, diperoleh nilai lebar celah, jarak dari celah ke layar, dan jarak dari pusat terang ke minimum pertama beserta ketidakpastiannya masing-masing adalah (0.16 ± 0.001) mm, (500 ± 0.5) mm, dan (2 ± 0.5) mm. Kemudian, dilakukan operasi perhitungan untuk menentukan nilai panjang gelombang dan ketidakpastiannya, dan diperoleh nilai panjang gelombang serta ketidakpastiannya adalah (640 ± 164.64) nm. Pada data kedua, percobaan difraksi celah tunggal, diperoleh nilai lebar celah, jarak dari celah ke layar, dan jarak dari pusat terang ke minimum pertama beserta ketidakpastiannya berturut-turut sama dengan (0.08 ± 0.001) mm, (500 ± 0.5) mm, dan (4 ± 0.5) mm. Setelah itu, dilakukan operasi perhitungan untuk menentukan nilai panjang gelombang dan ketidakpastiannya, kemudian didapatkan nilai panjang gelombang serta ketidakpastiannya adalah (640 ± 88.64) nm. Pada data ketiga, percobaan difraksi celah tunggal, diperoleh nilai lebar celah, jarak dari celah ke layar, dan jarak dari pusat terang ke minimum pertama beserta ketidakpastiannya masing-masing adalah (0.04 ± 0.001) mm, (500 ± 0.5) mm, dan (8 ± 0.5) mm. Kemudian, dilakukan operasi perhitungan untuk menentukan nilai panjang gelombang dan ketidakpastiannya, dan didapatkan nilai panjang gelombang serta ketidakpastiannya adalah (640 ± 56.64) nm. Berdasarkan data yang dihasilkan tersebut terlihat bahwa nilai dari panjang gelombang yang dihasilkan mempunyai nilai yang sama. Namun nilai dari ketidakpastian panjang gelombang terdapat perbedaan nilai. Perbedaan nilai dari ketidakpan tersebut dipengaruhi oleh besar variabel lebar celah dan jarak pusat terang ke minimum 1.

            Pada data pertama, percobaan difraksi celah ganda, diperoleh nilai lebar celah, jarak dari celah ke layar, beserta ketidakpastiannya berturut-turut sama dengan (0.125 ± 0.001) mm dan (500 ± 0.5) mm. Kemudian, dilakukan operasi perhitungan untuk menentukan nilai panjang gelombang dan ketidakpastiannya, dan diperoleh nilai panjang gelombang serta ketidakpastiannya adalah (640 ± 164.64) nm. Nilai dari panjang gelombang yang dihasilkan cenderung mempunyai nilai yang berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh variabel nilai jarak antar celah dan jarak dari pusat ke garing terang ( . Nilai panjang gelombang (λ) dan ketidakpastian (Δλ) difraksi pada percobaan ketiga dan keempat didapatkan dengan menghitung menggunakan rumus. Percobaan ketiga menggunakan difraksi lubang lingkaran didapatkan data diameter lubang sebesar d = 0.06 mm, jarak dari celah ke layar sebesar L = 500 mm, dan nilai jarak dari pusat terang ke minimum pertama adalah y = 6.5 mm sehingga nilai panjang gelombang dan ketidakpastiannya didapatkan sebesar λ = (639.34 ± 73.78) nm. Jarak antar celah pada pembentukan suatu pola difraksi pada celah ganda berbanding terbalik, sedangkan lebar celah dan banyak celah tidak memengaruhi pembentukan suatu pola difraksi. Semakin kecil jarak antar celah maka jarak rata-rata pola difraksi akan menjadi semakin besar. Pada percobaan keempat untuk menentukan panjang gelombang (λ) dan ketidakpastiannya (Δλ) dengan percobaan difraksi celah banyak didapatkan data kerapatan garis sebesar 400 garis/mm. Jarak antar garis sebesar D = 0.0025 mm, jarak dari celah ke layar sebesar L = 500 mm, dan jarak dari pusat terang ke garis terang pertama yaitu sebesar y = 127 mm sehingga didapatkan hasil sebesar λ = (635 ± 28.5) nm.

            Pada celah tunggal dan celah ganda, cahaya yang melewati berupa gelombang karena pada celah tunggal cahaya sumber hanya dilewatkan pada satu celah, dan bergantung pada perbandingan ukuran panjang gelombang dengan lebar celah yang dilewati. Hal tersebut sama dengan difraksi celah ganda namun perbedaannya terdapat pada adanya dua celah, dan cahaya sebagai sumber koheren. Pada difraksi celah lingkaran berbentuk gelombang dengan adanya visualisasi pola difraksinya. Hasil perhitungan panjang gelombang yang didapatkan melalui perhitungan manual tidak sepenuhnya benar dengan alat laser yang sebenarnya, dapat terbukti dengan perhitungan difraksi celah ganda, terdapat perbedaan dengan masing-masing panjang gelombang. Dalam difraksi celah lingkaran, memiliki keistimewaan yaitu cahaya monokromatik yang melewati suatu lubang lingkaran, cahaya akan terdifraksi sehingga pada layar akan terlihat pola gelap dan terang. Namun, perhitungan tersebut belum tentu benar karena ketidakpastiannya nilai-nilai yang ada di dalam rumus tersebut. Selain itu, tidak ada pencantuman secara teoritis yang dibantu dengan menggunakan alat bantu perhitungan yang lainnya, sehingga sulitnya menentukan nilai panjang gelombang laser yang sebenarnya.

 

Simpulan

       Difraksi cahaya terjadi karena sebuah gelombang cahaya melewati celah kecil, lebar celah kecil dibandingkan gelombang yang mengakibatkan gelombang cahaya terpantul dan berbelok arahnya. Panjang gelombang dipengaruhi oleh jarak garis terang ke layar, diameter, jarak garis terang pusat dengan garis terang, dan konstanta kisi. Penentuan nilai panjang gelombang laser pada peristiwa difraksi dilakukan dengan berbagai macam perambatan pola. Difraksi mengacu pada berbagai fenomena yang terjadi ketika gelombang menemui rintangan atau celah. Pada difraksi celah tunggal, difraksi celah banyak, dan celah ganda menggunakan rumus . Sedangkan, pada difraksi lubang lingkaran menggunakan rumus . Jika nilai panjang gelombang lebih besar dibandingkan lebar celahnya, maka gelombangnya akan tersebar dengan sudut yang besar.

 

Daftar Pustaka

Datangeji RU. Warsito A. Sutaj HI. Lapono LAS. 2019. Kajian distribusi intensitas cahaya pada                     fenomena difraksi celah tunggal dengan metode bagi dua dan metode Newton Raphson. Jurnal           fisika: fisika sains dan aplikasinya. 4(2): 56 -59. doi: 10.35508/fisa.v4i2.976.

Ellyana RL. Kusuma IWAW. 2019. Penentuan indeks bias kaca berdasarkan pola interferensi cahaya laser terhambur menggunakan cermin datar “berdebu.” Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika. [diakses 2021 Des 09]; 7(2):169-178. https://jurnal.fmipa.unila.ac.id/jtaf/article/view/2150.

Halliday. Resnick. 2000. Fisika. 3rd ed. Jakarta: Erlangga.

Karunawan J. 2016. Pengembangan bahan ajar difraksi dari bahan alam berbasis project based learning (PjBL) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif [skripsi]. Semarang (ID): Universitas Negeri Semarang.

Qadar R. Haryanti Z. Syam M. 2019. OPTIKA. Samarinda (ID): Mulawarman University Press.

Sarojo AG. 2011. Gelombang dan Optika. Jakarta (ID): Salemba Teknika.

Serway RA. 2010. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta (ID): Salemba.

Wahyuni S. Prabawani A. 2017. Kisi difraksi dengan menggunakan batang talas   (Colocasia                               esculenta). Unnes Physics Journal. [diakses 2021 Des 09]; 6(1):74-77.                https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upj/article/view/21906/10407#:~:text=Difraksi%20merupakan%20suatu%20peristiwa%20pembelokan.sempit%20atau%20tepi%20yang%20tajam.&text=Kisi%20difraksi%20merupakan%20alat%20yang.jarak%20sama%20pada%20permukaan%20datar.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEL DARAH MERAH DAN PUTIH PADA BERBAGAI TAKSA HEWAN - KONSEP DIAGNOSTIK DINI KELAINAN GENETIK DARI SAMPEL DARAH DEMO PEMBUATAN PREPARAT ULAS DARAH, MENGIDENTIFIKASI PERBEDAAN & PERSAMAAN SEL DARAH MERAH DAN PUTIH PADA HEWAN VERTEBRATA, DAN UJI KELAINAN GENETIK PADA MANUSIA – PENAPISAN DAN PENGUJIAN PRENATAL

BIOMIMIKRI : INOVASI YANG TERINSPIRASI OLEH ALAM

PEWARISAN SIFAT PADA TANAMAN