Pengukuran dan Angka Pasti
Pengukuran dan Angka
Pasti
A. PENGUKURAN
·
Istilah-istilah
dalam pengukuran
1. Instrumen / alat ukur
Suatu alat yang digunakan untuk
menentukan nilai atau besarnya suatu kuantitas atau variabel.
2. Ketelitian (accuracy)
Nilai yang hamper sama atau terdekat
dengan pembacaan instrument terhadap nilai yang sebenarnya dari variabel yang
diukur.
3. Ketepatan (precision)
Ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang secara berulang dari pengulangan pengukuran yang dilakukan.
Atau ukuran tingkatan yang menunjukan
perbedaan hasil pengukuran pada pengukuran yang dilakukan secara berurutan.
Variabilitas biasanya dinyatakan dengan
simpangan baku dan simpangan baku relatif.
4. Sensitivitas (sensitivity)
Rasio antara sinyal keluaran atau respon
instrument terhadap perubahan masukan atau variabel yang diukur.
· Ilustrasi ketelitian (accuracy) dan ketepatan (precision) berdasarkan target
B KESALAHAN DALAM PENGUKURAN
1. Kesalahan-Kesalahan Umum (gross
errors)
Disebabkan oleh kesalahan manusia, seperti kesalahan pembacaan alat ukur, kesalahan penaksiran, penyetelan yang tidak tepat, dan pemakaian instrumen yang tidak sesuai.
2. Kesalahan-Kesalahan Sistematis (systematic
errors)
Disebabkan oleh kekurangan-kekurangan pada instrumen, seperti kerusakan, terdapat bagian yang aus, pengaruh lingkungan terhadap peralatan atau pemakai.
3. Kesalahan-Kesalahan yang Tak Disengaja (random
errors)
Disebabkan oleh penyebba-penyebab yang tidak dapat secara langsung diketahui sebab perubahan-perubahan parameter atau sistem pengukuran terjadi secara acak.
·
Analisis
kesalahan
1. Kesalahan Determinat/Kesalahan Konstan
= Mencakup
kesalahan umum dan kesalahan sistematis yang berpengaruh pada akurasi/ketelitian
pengukuran.
= Dapat
diatasi, ditentukan, dan diperbaiki begitu kesalahan tersebut ditemukan.
= Contohnya
:
a. Kesalahan yang terjadi pada metode khusus yang
digunakan
b. Kesalahan dalam kalibrasi dan pengoperasian
peralatan pengukuran, pengotor-pengotor dalam reagen dan obat
c. Kesalahan perorangan (kesalahan dalam membaca meniscus,
menuang dan mencampurkan, mengoperasikan alat timbang, memadukan warna, dan
membuat perhitungan).
= Dalam farmasi, kesalahan ini dapat dihinlangkan dengan mengalibrasi alat timbang dan peralatan lain serta memeriksa perhitungan dan hasil bersama dengan praktikan lain.
2. Kesalahan Indeterminat/Kesalahan Acak
= Mencakup
kesalahan acak yang akan mempengaruhi presisi/ketepatan.
=Terjadi
secara tidak sengaja dan selalu ada.
= Tidak
dapat dibiarkan atau dikoreksi karena fluktuasi alami yang terjadi pada
setiap pengukuran.
= Contohnya
:
a. Menembakan peluru ke sasaran, beberapa mungkin
mengenai pusat sasaran, sementara yang lain akan dihamburkan di sekeliling pusat
sasaran. Namun pada analisis kimia, hasil suatu rangkaian pengujian akan
menunjukan pola acak di sekitar nilai rata-rata atau nilai utama yang dikenal
dengan nama rata-rata (mean).
b.Pengisian obat ke dalam sejumlah kapsul dan kapsul yang dihasilkan akan memperlihatkan variasi berat tertentu.
· Kesalahan
seperti naik turunnya suhu tidak dapat dianggap sebagai kesalahan acak,
melainkan kesalahan determinat yang sering disebut kesalahan semu-acak (pseudoaccidental
error) atau kesalahan determinat bervariasi (variable determinate
error).
·
Kesalahan
diatas dapat dikurangi dengan mengontrol kondisi melalui penggunaan penangas,
dapar, kelembaban, dan tekanan. Selain itu juga dapat dengan pembacaan satuan
skala secara hati-hati pada gelas ukur, timbangan, dll.
·
Kesalahan
determinat bervariasi walaupun terlihat indeterminat juga dapat dikoreksi
dengan analisis yang hati-hati dan perbaikan teknik praktikan.
C. PRINSIP MENIMBANG
· %Error (percent error) juga bisa ditentukan dengan rumus di bawah ini
· Sensitivity requirement/persyaratan sensitivitas adalah berat minimum yang diperlukan untuk menggerakan petunjuk sebnayak satu divisi pada skala.
· Semakin
kecil SR, semakin sensitive timbangannya.
· Jika
maksimum error 5%, maka persen kepercayaan benar 95%.
· Jika
SR tidak diketahui, tentukan dengan menghitung jumlah divisi yang dilalui oleh
pointer saat bergerak karena ditambahan beban 10 atau 20 mg.
Contoh :
Pointer bergerak 3 divisi saat ditambahkan beban 20 mg, SR = = 6,67 mg
·
CONTOH
SOAL 1
Berapa jumlah minimum yang dapat ditimbang pada timbangan resep Kelas A dengan potensi kesalahan tidak lebih dari 10%?
· CONTOH SOAL 2
Jika seorang apoteker mencoba untuk menimbang 80 mg pada keseimbangan resep dengan persyaratan sensitivitas (SR) 4 mg, berapa persen kesalahan yang terkait dengan penimbangan?
·
CONTOH
SOAL 3
Jika pointer/penunjuk bergerak 2 divisi ketika beban 10 mg ditempatkan pada sisi kanan keseimbangan resep, apa persyaratan sensitivitasnya (SR)?
·
LATIHAN
SOAL
1. Untuk mencapat ketelitian 92%, jumlah yang akan ditimbang harus berapa kali lebih besar dari SR timbangan?
2. Jika 2 gram belerang ditimbang pada timbangan
resep dengan SR 2 mg, berapa persen potensi kesalahannya?
D. PRINSIP MENGUKUR VOLUME
E. PRINSIP MENGUKUR PANJANG (Ketidakpastian)
· Tidak
ada pengukuran yang benar-benar tepat. Ada ketidakpastian yang berhubungan
dengan setiap pengukuran.
·
Perkiraan
ketidakpastian penting untuk dinyatakan dalam pernyataan hasil pengukuran.
Hasil
pengukuran dinyatakan 21,7 ± 0,1 cm
Hasil yang
sebenarnya paling mungkin berada dalam rentang 21,6-21,8 cm
Persen
ketidakpastian merupakan rasio antara ketidakpastian dengan nilai yang terukur
dikalikan 100
·
Sering
kali ketidakpastian pada suatu nilai terukur tidak dinyatakan secara eksplisit.
·
Ketidakpastian
dianggap sebesar satu atau dua satuan dari digit terakhir yang diberikan.
=
21,7
-> ketidakpastian dianggap 0,1 (atau mungkin 0,2). Nilai sebenarnya ada
dalam rentang 21,6-21,8
=
21,70
-> ketidakpastian dianggap 0,01. Nilai sebenarnya ada dalam rentang
21,69-21,71.
·
Contoh
hasil pengukuran (Nilai hasil penimbangan 1 g dengan 3 timbangan berbeda)
Ulangan |
Timbangan |
||
A |
B |
C |
|
1 |
1,00 |
1,0012 |
1,150 |
2 |
1,10 |
1,0025 |
1,066 |
3 |
1,20 |
1,0005 |
1,155 |
4 |
0,90 |
0,9995 |
1,105 |
5 |
1,00 |
1,0010 |
1,055 |
|
|||
Rata-rata |
1,04 |
1,0009 |
1,106 |
Simpangan baku |
0,10 |
0,0010 |
0,041 |
Tingkat akurasi = B, A, C
Tingkat presisi = B, C, A
Tingkat sensitivitas = B, C, A
F. ANGKA SIGNIFIKAN (ANGKA PENTING)
·
Adalah
jumlah digit yang diketahui dapat diandalkan.
·
23,21
-> 4 angka signifikan
0,062 -> 2 angka signifikan
· Hindari keinginan untuk menulis lebih banyak digit dari jumlah digit yang diperbolehkan pada jawaban terakhir.
· Untuk mendapatkan hasil yang paling akurat, simpan satu atau dua angka signifikan tambahan selama perhitungan dan bulatkan hanya pada hasil akhir.
·
ATURAN
ANGKA PENTING
1. Semua angka yang bukan nol (0) adalah
angka penting
532,46 -> 5 AP
128.769 -> 6 AP
2. Angka nol (0) yang terletak di antara yang
bukan nol (0) adalah angka penting
6002 -> 4 AP
50,0004 -> 6 AP
3. Angka nol (0) di belakang angka bukan nol (0)
yang didahului tanda koma (,) adalah angka penting
54,2400 -> 6 AP
0,360 -> 3 AP
4. Angka nol (0) pada bilangan desimal yang
besarnya 0<x<1 sebelum dan sesudah tanda koma (,) BUKAN angka
penting
0,000250 -> 3 AP
Angka nol (0) di sebelah kiri tanda koma BUKAN
angka penting
Angka nol (0) di sebelah kanan tanda koma
(di antara tanda koma dan angka 2) BUKAN angka penting
Angka nol (0) sesudah angka 5 adalah
angka penting
5. Angka nol (0) yang terletak di belakang
angka bukan nol (0) yang diberi tanda khusus BUKAN angka penting
56000 -> 5 AP
56000 -> 3 AP (Angka nol di sebelah
kanan angka nol bergaris bawah BUKAN angka penting)
56000 -> 2 AP (Seluruh angka
nol BUKAN angka penting)
6. Notasi eksponen
3,26 x 105 -> 3 AP
5 x 109 -> 1 AP
6,8400 x 106 -> 5 AP
·
ATURAN
PEMBULATAN
1. Angka yang nilainya >5
Dibulatkan di atas, contoh 6,38 -> 6,4
2. Angka yang nilainya <5
Dibulatkan ke bawah, contoh 8,34 ->
8,3
3. Angka yang nilainya =5
Dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya
ganjil, contoh 5,55 -> 5,6
Dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya
genap, contoh 4,25 -> 4,2
·
OPERASI
ANGKA PENTING
1. Penjumlahan dan Pengurangan
Hasil dari operasi menghasilkan hanya
satu angka taksiran saja dan angka penting paling sedikit
2. Perkalian dan Pembagian
Hasil perkalian atau pembagian hanya boleh memiliki AP sebanyak bilangan yang memiliki AP paling sedikit
3. Pemangkatan dan Penarikan Akar
Hasil dari operasi menghasilkan banyak AP yang sama dengan bilangan yang dioperasikan
4. Perkalian dan Pembagian dengan Bilangan Eksak
Bilangan eksak = bilangan yang pasti, bulat, dan didapat dari hasil membilang
Hasil dari operasi menghasilkan banyak AP yang sama dengan bilangan hasil pengukuran
·
LATIHAN SOAL
1. Berapa jumlah AP dari hasil pengukuran di
bawah ini!
a. 142,09 -> 5 AP
b. 0,077 -> 2 AP
2. Tentukan hasil dari pengukuran berikut
a. 28,243 x 2,6 = 73,4318 -> 73
b. 0,25 x 4,5 = 1,125 -> 1,1
Berikut adalah file pdf dengan format A5. Kamu bisa download, print, dan masukan ke binder kamu:)
Komentar
Posting Komentar